Dekot Support Pemkot Bangun TPI di Leato Selatan

Info Gorontalo (IG) - Saat ini pemerintah Kota Gorontalo lewat dinas terkait tengah mempersiapkan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang dipusatkan di Kelurahaan Leato Selatan Kecamatan Dumbo Raya. Seperti diketahui, keberadaan TPI yang ada saat ini di Kelurahan Tenda, pengelolaannya telah diambil alih pemerintah provinsi Gorontalo, karena memang TPI tersebut merupakan peninggalan pemerintah provinsi Sulut ketika lahirnya provinsi Gorontalo 2001 silam.

Terkait dengan itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo mendukung langkah pemerintah Kota Gorontalo lewat dinas terkait. Hal ini pun terlihat dengan hadirnya anggota DPRD Kota Gorontalo pada kegiatan dalam rangka rencana pembangunan TPI terpadu di Kelurahan Leato Selatan, yang dilaksanakan di Warkop Aceh, Rabu (20/02/2019).

Ketua Komisi B DPRD Kota Gorontalo Ariston Tilameo yang diwawancarai usai kegiatan tersebut, mengaku dengan adanya ini yang merupakan aspirasi dari masyarakat yang meminta bahwa nelayan itu juga banyak berada di Leato Selatan.

"Nah aspirasi ini mereka minta dibuatkan TPI disana. Sehingga, oleh dinas ini direspon dan oleh pak Walikota saat beliau kampanye ini juga direspon. Sehingga mau tidak mau ini harus masuk pada RPJMD untuk kota Gorontalo. Maka hari ini mempresentasikan atau istilahnya uji publik. Kami dari DPRD, karena ini kepentingan masyarakat, dimana nelayan di Kota Gorontalo itu ada sekitar 2 ribu-an, maka perlu kita tunjang," tutur Ariston.

Soal keberadaan TPI baru nanti dapat menunjang aktifitas nelayan, Ariston melihat secara umum ini bisa menunjang kegiatan perekonomian yang ada di daerah pesisir leato. Tetapi, pihaknya meminta kepada dinas terkait perlu untuk mengkaji mengenai tempat yang akan dijadikan TPI, dikaji dari segala aspek.

"Sehingga kami di DPRD dalam langkah penganggaran kalau sudah ada pengkajian, maka tidak ragu lagi untuk mengganggarkan," ujar Ariston.

Sedangkan, soal kendala yang mungkin dihadapi di lapangan, Ariston mengaku hal itu tidaklah terlalu besar.

"Kalau cuma soal tarik menarik antara Ololalo dan Tamboo saya kira itu bisa diselesaikan," jelas Ariston.

Sebagai langkah awal, lanjut kata Ariston, pihak dinas telah menyampaikan untuk pembuatan DAD-nya, dibutuhkan anggaran sebesar Rp. 200-an juta yang dianggarkan tahun 2019 ini, untuk selanjutnya akan disusun anggaran pembangunan di tahun 2020 nanti.

"Saya kira tentu ini sebuah terobosan dari dinas yang baik, karena kalau melihat konsep yang sebenarnya ada itu, bahwa itu akan menjadi tempat TPI kemudian terintegrasi dengan wisata, karena disitu ada wisata pantai, sehingga bisa menunjang wisata, sehingga kita bisa mendatangkan para wisatawan, kemudian juga ada kapal karam dan kuda laut. Nah, ini kan potensi-potensi yang perlu kita bangun," paparnya.

Tak beda jauh dengan Ariston, anggota DPRD Kota Muksin Brekat yang juga hadir pada kesempatan itu, mengaku pada dasarnya mendukung langkah pemkot membangunkan TPI baru.

"Insya Allah kalau sudah SK dari Walikota, maka kita di DPRD tinggal menganggarkan. Kebetulan saya sendiri ada di badan anggaran dan ini akan menjadi satu prioritas kita untuk 2019, bagaimana kota Gorontalo sudah memiliki TPI tersendiri. Tentu ini akan kami support dan kami tindaklanjuti sesuai mekanisme peraturan perundang-undangan atau kewenangan kita sebagai anggota DPRD," tegas Muksin.

Soal dua tempat yang diaspirasikan antara di Ololalo dan Tamboo, Muksin mengatakan pihaknya akan melihat, nantinya disini ada yang menjadi skala prioritas, misalnya dari sisi kemudahan, kemudian tidak banyak tantangan dari masyarakat itu penting, artinya harus ada kerjasama dari masyarakat.

"Nanti, kita akan lihat dua opsi tempat yang ditawarkan. Mana yang lebih mudah untuk kita salurkan anggaran untuk pembangunan, apakah itu Tamboo, apakah itu Ololalo dan ini perlu ada dukungan penuh dari masyarakat, terutama untuk pembebasan tanah yang memang secara representatif lokasi yang disebutkan tadi masih sangat minim, meski memang berada di garis pantai yang memenuhi syarat, tentu ini perlu penambahan-penambahan wilayah, lokasi, itu tentu akan dilakukan melalui pembebasan lahan atau ada upaya-upaya lain, misalnya melakukan reklamasi, membuat fasilitas lainnya seperi breakwater dan talut, tentunya ini akan menjadi satu lokasi tempat operasional dari pada pengguna TPI tersebut, baik itu nelayan maupun pedagang," tandasnya.

Sementara Irvan Olii selaku tokoh nelayan di Kota Gorontalo, mengaku aspirasi pembangunan TPI ini memang sudah dari dulu disuarakan masyarakat. Apalagi bagi nelayan yang biasanya berburu Ikan Tunakita, nah ketika masuk di TPI provinsi sekarang itu sangat susah, ketika kapal-kapal besar bersandar, maka kapal kecil terbengkalai ke tempat lain.

"Nah, makanya ketika ada inisiatif pembangunan TPI baru, masyarakat tentu sangat-sangat bersyukur. Dan ini juga sudah diungkapkan Pak Walikota sekitar 1 - 2 tahun silam, ketika ada kunjungan kerja ke Ololalo, beliau juga sudah katakan insya Allah, kalau seumpanya TPI Tenda ini sudah diambil alih provinsi. Maka, akan dibangun TPI kota di Ololalo. Nah, disana itu rencana memakai dermaga feri yang lama. Dari pada terbengkalai, juga memenuhi syarat, karena lautnya lumayan dalam, disitu juga ada tempat jalan mobil dan dukungan masyarakat juga besar," kata Irvan.

Hadir pada kesempatan itu, Kadis Kelautan Perikanan dan Pertanian, Camat Dumbo Raya, Lurah Leato Selatan, serta perwakilan masyarakat nelayan Leato Selatan.